ARIGATO MONEY
(HAPPY MONEY)
Ken Honda dan Wahei Takeda investor besar di Jepang sudah membuktikan bisa, dengan praktek syukur sederhana yang tanpa modal apapun, kita semua juga pasti bisa, tinggal membiasakan berucap Arigato, terima kasih.
Ini adalah kisah nyata yang diceritakan dalam sebuah buku berjudul Happy Money, The Japanese Art of Making Peace with Your Money karya Ken Honda, seorang pebisnis sekaligus penulis buku-buku bertema pengembangan diri dari Jepang.
Ken Honda memiliki seorang mentor yang bernama Wahei Takeda, dan mentornya inilah yang sering disebutnya dalam buku Happy Money tersebut.
Wahei Takeda adalah seorang investor besar yang sering disebut-sebut sebagai Warren Buffetnya Jepang. Lahir pada tanggal 4 Juli 1933 dan wafat pada tanggal 21 Juli 2016. Dia bukan hanya disebut sebagai investor paling sukses di Jepang, tapi juga dikenal sebagai investor paling bahagia di Jepang.
Dalam salah satu bab buku Happy Money, Ken Honda menceritakan kembali sebuah kisah yang pernah disampaikan padanya oleh mendiang Wahei Takeda.
Ada seorang pria yang mendatangi Wahei Takeda dalam keputusasaan karena dia punya hutang besar dan membutuhkan uang. Wahei kemudian berkata bahwa dia akan memberi pria tersebut uang tapi dengan syarat dia harus mengucapkan kata "arigato" (terima kasih) sebanyak 100.000 kali. Itu berarti dia harus mengucapkan terima kasih setiap menit setiap hari selama beberapa bulan. Setelah itu barulah uangnya akan diberikan.
Maka pria itu pun setuju dan melakukan syarat yang diberikan Wahei Takeda untuk mengucapkan terima kasih setiap hari sampai mencapai 100.000 kali. Tetapi ketika tugasnya selesai dan waktu yang dijanjikan tiba, yaitu saatnya untuk mendapatkan pinjaman uang dari Wahei Takeda, secara mengejutkan ternyata pria tersebut SUDAH TIDAK membutuhkan uang itu lagi.
Kenapa? Karena dengan setelah mereka mempraktekkan dengan mengucapkan terima kasih setiap menit setiap hari, ternyata POLA PIKIR-nya telah berubah dan rasa bersyukurnya mulai tumbuh, sehingga entah bagaimana caranya dia mendapatkan rejeki yang bisa membuatnya melunasi semua hutangnya dan dia tak perlu meminjam uang lagi pada Wahei Takeda.
Kisah nyata ini membuktikan bahwa ketika kita bersyukur, kita melepaskan energi yang powerful ke semesta. Kita menjadi sadar bahwa segala sesuatu yang kita punya sudah cukup, kita tercukupi dan kita sudah punya semua yang kita butuhkan.
Jadi,
BUKAN sekedar uang yang kita butuhkan untuk lunas hutang.
BUKAN sekedar uang yang kita butuhkan untuk membangun kekayaan.
Adanya uang atau ketiadaan uang hanyalah akibat dari sebab pola pikir seseorang.
Adanya uang atau ketiadaan uang itu dunia akibat.
Syukur adalah penyebabnya. Ini RAHASIA BESAR effortless success untuk Anda. Iya betul, sukses tanpa usaha (di area akibat).
Syukur adalah doa yang sanggat sederhana, simple, namun sangat power full, spesial untuk Anda. Ini bukti Tuhan Maha Baik sekali.
Wahei Takeda sendiri adalah sosok yang menggunakan prinsip berterima kasih sebagai kunci kesuksesannya. Dia selalu berterima kasih pada semua hal yang ditemuinya mulai dari orang-orang, benda-benda, alam sekitar, juga pada Tuhan.
Di pabrik permennya sendiri yang sudah berdiri sejak tahun 1952, Wahei Takeda sengaja merekam suara 50 anak-anak yang melantunkan kata "Arigato" berulang-ulang setiap 2 detik. Senandung arigato ini diperdengarkan secara terus menerus selama jam kerja melalui loud speaker dan dapat terdengar di setiap lini produksi pabriknya.
Pabrik Permen Wahei Takeda
Menurut Wahei Takeda, ucapan Arigato atau terima kasih ini ditujukan kepada karyawan-karyawannya sebagai apresiasi atas kerja keras mereka, dan juga ditujukan pada permen-permen yang sedang diproduksi. Karena Wahei percaya permen-permen yang sedang dibuat itu bisa mendengar senandung terima kasih yang dinyanyikan 50 orang anak tersebut, sehingga getaran rasa terima kasihnya akan sampai kepada anak-anak yang membeli dan memakan permennya. Dan itulah rahasia sukses penjualan permennya menurut Wahei Takeda.
Itulah sekilas RAHASIA BESAR kesuksesan orang Jepang, yang rajin dan terbiasa bersyukur kepada siapapun dan apapun, walaupun mereka beragama Shinto.
0 Comments