Engkau Akan Bersama Dengan Yang Kau Cintai


Opini -- Engkau Akan Bersama Dengan Yang Kau Cintai
By. Rahmad Darmawan

DIBANGKITKAN KEMBALI BERSAMA YANG DICINTAI

Dalam sebuah hadist dikisahkan seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hari kiamat, “Kapan hari kiamat itu?”

Nabi bertanya, “Apa yang sudah engkau siapkan untuk menghadapi nya?”

Dia menjawab, “Tidak ada. Hanya saja, aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.”

Nabi bersabda, “Engkau akan bersama dengan yang kaucintai.”

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu pasti sering sekali diajukan kepada Kanjeng Nabi yang adalah seorang Nabi dan Rasul sekaligus Penyair Profetik di tengah masyarakat yang kebetulan adalah masyarakat pedagang dan di negeri tempat singgah para saudagar yang berasal dari berbagai tempat di penjuru dunia.

Masyarakat yang lama tercerabut dari akar spiritualnya.
Masyarakat yang sudah sangat gandrung dengan gemerlap duniawi, dan tidak bisa melihat melampaui 'hal-hal yang tampak'.

Masyarakat yang bahkan mempertanyakan (pertanyaan ini terekam Quran): "Bagaimana mungkin orang yang sudah mati bisa hidup lagi?" 

Bahkan pertanyaan ini yang banyak mufassirin acu ketika menafsirkan frasa "berita besar" yang ada salah satunya dalam surat An Naba, menjadi sumber keraguan terbesar orang-orang pada masa itu terkait apa yang disampaikan Nabi.
Karena 'Kabar tentang Kebangkitan Kembali' inilah mereka menganggap Nabi Muhammad pembohong, orang gila, dan sebagainya, padahal mereka mengenal betul kejujuran dan integritas Kanjeng Nabi Muhammad sepanjang usia.

Kebanyakan mereka percaya adanya Tuhan.
Adanya kekuatan yang mengatur alam semesta, namun sangat sulit mempercayai adanya "Hari Kebangkitan".
Orang sudah mati kok hidup kembali? Nah, untuk masyarakat yang tingkat spiritualitas, intelejensia, maupun concern hidupnya masih pada tahap itu, maka pengajaran spiritualitas in its truest sense, dalam pengertian yang sebenarnya, yakni ajaran tentang 'keabadian jiwa', tentang KeMaha Adilan Tuhan Yang Maha Hidup, tentang 'Kebangkitan dari Kematian' mesti disampaikan lewat syair, lewat 'ayat', lewat perumpamaan, lewat cerita.

Bahkan pada masyarakat yang sudah spiritually advanced sekalipun seperti masyarakat di Timur pada masa itu, yang Kanjeng Nabi Muhammad juga berguru pada mereka, syair, perumpamaan, dan kisah-kisah pun diberikan untuk menyampaikan dan menjelaskan tentang realitas yang sama.

Jadi Kiamat, Hari Berbangkit itu bagaimana? 
Mudahnya, kamu akan dibangkitkan kembali bersama orang-orang yang kamu cintai.

Cinta yang dimaksud di sini adalah 'keterikatan'
Perasaan terikat
Dan tidak hanya orang-orang yang kamu cintai, tetapi juga orang-orang yang bermusuhan dengan kamu, agar persoalan kalian, dan segala hutang piutang di masa lampau bisa diselesaikan. 
Itulah yang akan menjadi akherat kalian.... 

Lihat di sekeliling Anda sekarang.. Ada orang-orang yang Anda sayangi, Anda cintai, tetapi juga ada orang-orang yang Anda tidak sukai, bahkan Anda benci.

Hidup Anda dan saya kali ini adalah 'Hari Kebangkitan' kita dari kematian kita di masa lalu.
Dan kabar baiknya adalah kita tidak pernah terpisah dengan orang-orang yang kita cintai. 
Dan kabar baik ini bisa menjadi motivasi bagi kita semua untuk senantiasa memupuk rasa cinta kasih di dalam hati dan mengikis rasa benci. 
Agar di akherat  kita, masa depan kita, kita bisa hidup dalam alam surgawi, di mana tidak ada kebencian, keserakahan dan segala sifat buruk.
Dan hanya ada cinta kasih dan kebaikan yang bertahta.


(Gambar diambil dari internet yang merupakan ilustrasi bagi Reinkarnasi, Kelahiran Kembali, yang saya yakini adalah makna sebenarnya dari 'Kebangkitan Kembali setelah Kematian')

0 Comments