THE HABIT OF BEING YOURSELF
Di Jepang, sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui efek kondisi pikiran terhadap penyakit. Subjeknya adalah dua kelompok pasien diabetes, yang semuanya bergantung pada insulin. Sebagian besar pasien diobati dengan insulin. Setiap kelompok sudah dites kadar gula-darahnya untuk menetapkan titik awal. Kemudian, beberapa subjek menonton tayangan komedi selama satu jam, sedangkan kelompok kontrol menonton ceramah yang membosankan. Subjek yang dites kemudian memakan santapan lezat, setelah itu kadar gula-darah mereka dites lagi.
.
Ada perbedaan yang signifikan antara subjek yang menikmati acara komedi dan mereka yang menonton ceramah yang membosankan. Rata-rata, kadar gula-darah mereka yang menyaksikan ceramah meningkat 123 mg/dl—cukup tinggi sehingga mereka perlu menggunakan insulin supaya lolos dari bahaya. Di kelompok yang gembira, yang sudah tertawa selama satu jam, kenaikan kadar gula-darah mereka setelah makan malam hanya sedikit di atas angka normal.
.
Awalnya, para peneliti mengira turunnya kadar gula-darah para subjek yang gembira terjadi akibat kontraksi otot perut dan diafragma ketika mereka tertawa. Mereka menyimpulkan bahwa ketika otot berkontraksi, ia menggunakan energi—dan energi yang bersirkulasi adalah glukosa. Tetapi, mereka kemudian meneliti sekuen-sekuen gen dari mereka yang gembira dan mengetahui bahwa para penderita diabetes itu telah mengubah 23 ekspresi gen yang berbeda hanya dengan tertawa. Kondisi pikiran mereka yang lebih tinggi rupanya memicu otak mereka untuk mengirimkan sinyal-sinyal baru pada sel-sel mereka, yang menghidupkan variasi-variasi genetik dan memungkinkan tubuh mereka secara natural mulai mengatur gen-gen yang bertanggung jawab untuk memproses gula-darah.
#breakingthehabit #fisikaquantum #neurosains #javanicabooks #spiritualitas #psikologi #meditasi #kesadaran #kesuksesan #kebahagiaan
0 Comments