LBHIWOSOPPENG.COM Inspirasi -- Menemukan Cara Baru
By. Mukti Wibawa
(tulisan ini dikutip dari facebook)
Seorang sufi tiba di sebuah desa. Waktu sudah malam. Dia menemukan sebuah pondok mungil yang ditempati satu keluarga miskin: ayah, ibu dan anak-anaknya yang berpakaian kumal.
Sang sufi minta ijin untuk boleh menginap. Keluarga itu menerimanya dan segera menyiapkan makan malam sederhana berupa roti, susu dan keju.
Selesai makan, sang sufi bertanya:“Bagaimana cara mereka bisa bertahan hidup di rumah kecil seperti ini?”
Sang ayah menjawab: “Kami bersyukur punya seekor sapi. Kami memerah dan menjual susunya ke tetangga kami, hasilnya bisa untuk membeli kebutuhan sehari-hari.”
Esok harinya sang sufi pamit melanjutkan perjalanan.
Tidak jauh dari pondok itu, dia melihat sapi milik keluarga tadi. Sang sufi merenung sejenak, lalu melepaskan talinya dan membawa sapi itu pergi. Setelah jauh masuk hutan, dilepaskanlah sapi itu.
Beberapa tahun kemudian, sang sufi kembali melewati desa kecil itu. Dia ingin mengunjungi keluarga yang rumahnya dia pernah bermalam dulu.
Sufi itu terkejut karena menemukan sebuah rumah besar dengan halaman bunga yang luas dan puluhan sapi.
Dia mengetuk pintu rumah dan saat dibuka dia sangat kaget. Isi rumah itu bagus dan keluarga itu sekarang berpakaian indah. Merekapun segera mengenali sang sufi.
Mereka lalu menyediakan makan mewah buat sang sufi. Dia bertanya: “Apa yang telah berubah selama bertahun-tahun berlalu?”
Si ibu menjawab: “Kami dulu punya seekor sapi yang bisa membuat kami tetap hidup. Suatu hari sapi itu hilang dicuri orang. Untuk bertahan hidup, kami harus BELAJAR ketrampilan baru.”
Si ayah: “Kami terpaksa harus MENEMUKAN CARA BARU untuk bertahan hidup. Saya belajar beternak sapi, ibu belajar menanam bunga, anak-anak belajar di sekolah dan bisa membuat perabotan kayu.”
Si ibu: “Kehilangan sapi adalah hal TERBAIK yang pernah terjadi dalam hidup kami. Sekarang hidup kami jadi jauh lebih baik.”
Sufi tua itu tersenyum karena rencanananya membantu keluarga miskin itu terbukti berhasil!
INSPIRASI
Kekecewaan, kemarahan, dan kesedihan muncul karena Anda berusaha mengatur apa yang tidak bisa diatur. Artinya, Anda memaksakan untuk mengontrol hal-hal yang berada di luar kendali Anda.
Apakah Anda bisa mengontrol pendapat orang lain? Apakah Anda bisa mengontrol kelakuan orang lain? Apakah Anda bisa mengontrol kematian? Tentu saja tidak!
Maka, berhentilah mengontrol orang lain. Lakukan saja apa yang perlu dan bisa Anda lakukan.
Dipublikasikan ulang : Mappasessu -- LBH IWO SOPPENG
0 Comments